Siapa yang ingin mengetahui kedudukannya di sisi Allah hendaklah dia mengamati bagaimana kedudukan Allah dalam dirinya. Sesungguhnya Allah menempatkan hambaNya dalam kedudukan sebagaimana dia menempatkan kedudukan Allah pada dirinya. (HR. Al Hakim)

Pemerintah Amerika kalang kabut. Dokumen-dokumen sensitif miliknya bocor di internet, tepatnya di situs file-sharing.

Yang namanya dokumen sensitif pastinya berisi hal-hal yang tidak seharusnya diketahui oleh publik. Dan memang benar, salah satu dokumen yang nongol ini berisi rencana evakuasi Presiden Obama jika ia berada dalam keadaan darurat, lengkap beserta rute yang harus ditempuh iring-iringan mobilnya.

Bagaimana sejumlah dokumen sensitif tersebut berhasil nongol di tempat yang tidak seharusnya? Chairman House Oversight and Government Reform Committee Amerika, Edolphus Towns mengatakan bahwa dokumen-dokumen ini ditemukan melalui program file-sharing berbasis P2P, bernama LimeWire.

Tak hanya itu, file-file dokumen lainnya yang tak kalah sensitif turut ditemukan. File-file yang ikut bocor ini terdiri dari file milik FBI, catatan kesehatan dan nomor-nomor keamanan sosial.

Mengetahui bahayanya program berbagi file yang sudah terbukti itu, pihak pemerintah AS pun berencana akan memberlakukan undang-undang baru. Melalui undang-undang ini, aksi pemblokiran terhadap software P2P (peer-to-peer) akan diberlakukan dari semua jaringan dan komputer milik pemerintah dan kontraktor.

Program LimeWire ini sendiri memang tidak 'suci'. Pada Maret lalu, perusahaan intelegensi Tiversa pernah menemukan informasi terklasifikasi tentang Marine One, helikopter yang digunakan untuk mengangkut Obama.

Di luar itu, Lime Wire juga pernah digunakan untuk mendistribusikan pornografi anak, demikian yang dilansir News.com, kamis (30/7). (dtk/arrahmah.com)



Entah ini sesuatu yang dilebih-lebihkan ataukah memang sebuah perkiraan belaka. Bisa juga sebuah kabar bagus. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa ini adalah upaya untuk “menyadarkan” orang-orang di seluruh Eropa akan keberadaan umat Islam di benua mereka agar bisa mengantisipasinya dan menyebarkan Islamofobia. Tapi hampir semua pihak mengeluarkan pernyataan yang sama. Baik gereja, pemimpin dunia, media, dan bahkan para analisis, bahwa pada tahun 2050, Eropa akan menjadi benua umat Muslim. Benarkah?

Dalam beberapa tahun belakangan ini, populasi umat Muslim di Eropa memang luar biasa. Di tengah hantaman gelombang isyu Islam itu teroris, orang-orang Barat malah berbondong-bondong ingin mengenal Islam. Begitulah, jika Anda menyatakan sesuatu terlarang, maka orang dengan sendirinya akan semakin mendekati yang Anda larang tersebut. Apalagi jika itu berhubungan sebuah institusi kebenaran.

Saat ini, diperkirakan Eropa dihuni oleh kurang lebih 50 juta penduduknya yang beragama Islam. Tentu saja, walaupun hanya sepertiga dari jumlah Muslim penduduk suatu Negara yang mempunyai pemeluk Islam terbesar di dunia, tetapi Muslim di Eropa mempunyai perbedaan yang sangat besar. Antara lain, mereka memeluk Islam lebih banyak karena kesadaran mereka sendiri, bukannya factor keturunan.

Dalam sejarahnya, Islam menyebar melalui Afrika Utara, melintasi selat Gibraltar ke Spanyol. Dari sini, Islam terus memasuki Austria, dan selanjutnya pada akhir abad 1800, Islam tak terbendung lagi memasuki Eropa. Hari ini, Islam menyebar dengan cara yang luar biasa.



Kajian statistik menunjukan bahwa angka kelahiran sebuah keluarga di Eropa merupakan sesuatu yang esensial. Sejarah menunjukkan bahwa jika angka kelahiran sebuah Negara di bawah 1,9 maka Negara itu akan jatuh. Sekarang Prancis mempunyai angka kelahiran 1.8, Inggris 1,6, Yunani 1,3, Italia 1,2, dan Spanyol 1,1. Angka kelahiran di Negara-negara 31 negara Eropa lainnya jika dirata-ratakan akan mencapai 1,38.



Tapi kedatangan imigran Muslim tak bisa lagi memprediksikan angka kelahiran di Eropa. Jumlahnya makin meningkat. Misalnya saja di Prancis, angka kelahiran di Negara ini mencapai 1,8 untuk seluruh penduduknya, namun 8,1 untuk angka kelahiran setiap keluarga Muslim.

Pada tahun 2027, satu dari lima orang Prancis sudah bisa diprediksi sebagai Muslim. Dengan angka seperti ini, 39 tahun ke depan, Prancis sudah diperkirakan menjadi Negara penganut Islam terbesar. Di Belanda, 25% penduduknya adalah Muslim. 50% dari kelahiran bayi baru berikutnya juga Muslim. Sedangkan di Russia ada 23 juta Muslim, dan hanya dalam waktu dekat, 40% dari tentara Russia akan menjadi Muslim juga.

Pemerintah Jerman adalah yang pertama menyuarakan perubahan dramatis ini. Mereka memperkirakan, pada 2025, German akan menjadi sebuah negara yang berpenduduknya mayoritas Muslim.


Jumlah 52 juta Muslim di Eropa sekarang ini diperkirakan akan berlipat ganda pada 24 tahun mendatang. Sejak tahun 1990, diperkirakan 90% dari pertumbuhan adalah Muslim. Pada 2050, Eropa akan menjadi benua yang penuh dengan umat Muslim.

Di Kanada, angka kelahirannya adalah 1,6. Antara tahun 2001 dan 2006, populasi Kanada meningkat sampai 1,6 juta. 1,2-nya merupakan Muslim. Islam memang menjadi agama yang paling cepat tersebar di negara ini. Sedangkan di AS, angka kelahirannya juga sama 1,6. Jika populasi penduduk Latin disertakan maka angkanya menjadi 2,2. Tahun 1970, hanya ada 100.000 orang Islam di AS. Sekarang jumlahnya menjadi 9 juta orang. Dalam 30 tahun ke depan, diperkirakan aka ada 50 juta Muslim di AS.

Perubahan perkiraan demografi ini jelas akan membawa perubahan tersendiri di suatu negara. Hukum, institusi, dan pemerintah akan ikut berganti mengikuti perubahan politik, dan perubahan politik akan senantiasa mengikuti arus besar massa itu sendiri. Akankah 2050, Eropa menjadi benua dengan pemeluk Islam terbesar? Wallohu alam bi shawwab. (sa/ciafact/nlsnprc)


Di dalam Al-Qur’an terdapat sebuah ayat yang sangat sering dikutip oleh para politisi Partai Islam terutama di musim kampanye menjelang Pemilu. Namun yang kita sayangkan ialah umumnya mereka mengutip ayat tersebut secara tidak lengkap alias sepotong saja. Lengkapnya ayat tersebut berbunyi sebagai berikut:



يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ

فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ

إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآَخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا



”Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (QS An-Nisa ayat 59)



Mengapa ayat ini begitu populer dikumandangkan para jurkam di musim kampanye? Karena di dalamnya terkandung perintah Allah agar ummat taat kepada Ulil Amri Minkum (para pemimpin di antara kalian atau para pemimpin di antara orang-orang beriman). Sedangkan para politisi partai tadi meyakini jika diri mereka terpilih menjadi wakil rakyat atau pemimpin sosial berarti mereka dengan segera akan diperlakukan sebagai bagian dari Ulil Amri Minkum. Dan hal itu akan menyebabkan mereka memiliki keistimewaan untuk ditaati oleh para konstituen. Selain orang-orang yang sibuk menghamba kepada Allah semata, mana ada manusia yang tidak suka dirinya mendapatkan ketaatan ummat? Itulah sebabnya ayat ini sering dikutip di musim kampanye. Namun sayang, mereka umumnya hanya mengutip sebaian saja yaitu:



يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُم



”Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.” (QS An-Nisa ayat 59)



Mereka biasanya hanya membacakan ayat tersebut hingga kata-kata Ulil Amri Minkum. Bagian sesudahnya jarang dikutip. Padahal justru bagian selanjutnya yang sangat penting. Mengapa? Karena justru bagian itulah yang menjelaskan ciri-ciri utama Ulil Amri Minkum. Bagian itulah yang menjadikan kita memahami siapa yang sebenarnya Ulil Amri Minkum dan siapa yang bukan. Bagian itulah yang akan menentukan apakah fulan-fulan yang berkampanye tersebut pantas atau tidak memperoleh ketaatan ummat.



Dalam bagian selanjutnya Allah berfirman:



فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ

إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآَخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا



”Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (QS An-Nisa ayat 59)



Allah menjelaskan bahwa ciri-ciri utama Ulil Amri Minkum yang sebenarnya ialah komitmen untuk selalu mengembalikan segenap urusan yang diperselisihkan kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya). Para pemimpin sejati di antara orang-orang beriman tidak mungkin akan rela menyelesaikan berbagai urusan kepada selain Al-Qur’an dan Sunnah Ar-Rasul. Sebab mereka sangat faham dan meyakini pesan Allah:



يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تُقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيِ اللَّهِ

وَرَسُولِهِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ



”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS Al-Hujurat ayat 1)



Sehingga kita jumpai dalam catatan sejarah bagaimana seorang Khalifah Umar bin Khattab radhiyallahu ’anhu di masa paceklik mengeluarkan sebuah kebijakan ijtihadi berupa larangan bagi kaum wanita beriman untuk meminta mahar yang memberatkan kaum pria beriman yang mau menikah. Tiba-tiba seorang wanita beriman mengangkat suaranya mengkritik kebijakan Khalifah seraya mengutip firman Allah yang mengizinkan kaum mu’minat untuk menentukan mahar sesuka hati mereka. Maka Amirul Mu’minin langsung ber-istighfar dan berkata: ”Wanita itu benar dan Umar salah. Maka dengan ini kebijakan tersebut saya cabut kembali...!” Subhanallah, demikianlah komitmen para pendahulu kita dalam hal mentaati Allah dan RasulNya dalam segenap perkara yang diperselisihkan.



Adapun dalam kehidupan kita dewasa ini segenap sistem hidup yang diberlakukan di berbagai negara –baik negara Muslim maupun Kafir- ialah mengembalikan segenap urusan yang diperselisihkan kepada selain Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya). Tidak kita jumpai satupun tatanan kehidupan modern yang jelas-jelas menyebutkan bahwa ideologi yang diberlakukan ialah ideologi Islam yang intinya ialah mendahulukan berbagai ketetapan Allah dan RasulNya sebelum yang lainnya. Malah sebaliknya, kita temukan semua negara modern yang eksis dewasa ini memiliki konstitusi buatan manusia, selain Al-Qur’an dan AsSunnah An-Nabawiyyah, yang menjadi rujukan utama kehidupan berbangsa dan bernegara. Seolah manusia mampu merumuskan konstitusi yang lebih baik dan lebih benar daripada sumber utama konstitusi yang datang dari Allah subhaanahu wa ta’aala.



Bila demikian keadaannya, berarti tidak ada satupun pemimpin negeri di negara manapun yang ada dewasa ini layak disebut sebagai Ulil Amri Minkum yang sebenarnya. Pantaslah bilamana mereka dijuluki sebagai Mulkan Jabbriyyan sebagaimana Nabi shollallahu ’alaih wa sallam sebutkan dalam hadits beliau. Mulkan Jabbriyyan artinya para penguasa yang memaksakan kehendaknya seraya tentunya mengabaikan kehendak Allah dan RasulNya. Adapun masyarakat luas yang mentaati mereka berarti telah menjadikan para pemimpin tersebut sebagai para Thoghut, yaitu fihak selain Allah yang memiliki sedikit otoritas namun berlaku melampaui batas sehingga menuntut ketaatan ummat sebagaimana layaknya mentaati Allah. Na’udzubillahi min dzaalika.



Keadaan ini mengingatkan kita akan peringatan Allah mengenai kaum munafik yang mengaku beriman namun tidak kunjung meninggalkan ketaatan kepada Thoghut. Padahal Allah memerintahkan orang-orang beriman untuk meninggalkan para Thoghut bila benar imannya.



أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ يَزْعُمُونَ أَنَّهُمْ آَمَنُوا بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ

وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ يُرِيدُونَ أَنْ يَتَحَاكَمُوا إِلَى الطَّاغُوتِ

وَقَدْ أُمِرُوا أَنْ يَكْفُرُوا بِهِ وَيُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَنْ يُضِلَّهُمْ ضَلَالًا بَعِيدًا



”Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu? Mereka hendak berhakim kepada thaghut, padahal mereka telah diperintah mengingkari thaghut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya.” (QS An-Nisa ayat 60)



Sungguh dalam kelak nanti di neraka penyesalan mereka yang telah mentaati para pembesar dan pemimpin yang tidak menjadikan Allah dan RasulNya sebagai tempat kembali dalam menyelesaikan segenap perkara kehidupan.


يَوْمَ تُقَلَّبُ وُجُوهُهُمْ فِي النَّارِ يَقُولُونَ يَا لَيْتَنَا أَطَعْنَا اللَّهَ وَأَطَعْنَا الرَّسُولَا

وَقَالُوا رَبَّنَا إِنَّا أَطَعْنَا سَادَتَنَا وَكُبَرَاءَنَا فَأَضَلُّونَا السَّبِيلَا

رَبَّنَا آَتِهِمْ ضِعْفَيْنِ مِنَ الْعَذَابِ وَالْعَنْهُمْ لَعْنًا كَبِيرًا





”Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikkan dalam neraka, mereka berkata: "Alangkah baiknya, andaikata kami ta`at kepada Allah dan ta`at (pula) kepada Rasul". Dan mereka berkata: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menta`ati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar). Ya Tuhan kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan kutuklah mereka dengan kutukan yang besar". (QS Al-Ahzab ayat 66-68)